Keseriusan Kabupaten Intan Jaya dalam mendata aset yang sudah dibangun dengan dana Pemerintah di atas tanah-tanah adat milik masyarakat di kabupaten ini patut di apresiasi. Hal ini menjadi penting sebab dengan adanya data yang valid tentang nama aset, luas dan pemilik tanah adat di mana di atasnya dibangun bangunan pemerintah tersebut, dapat digunakan untuk proses penyelesaian atau pembayaran tanah-tanah adat milik masyarakat. Hasil kajian di 5 kampung studi di distrik Homeyo yaitu: Pogapa, Degesiga, Bilai 1, Maya dan Kendetapa menunjukan jumlah 36 Aset dengan 13 Klan/Marga pemilik hak tanah adat serta 24 nama perwakilan yang telah di tentukan oleh Klan/Marga pemilik sesuai keputusan bersama dengan total luasan aset 36.341,63 meter atau 36,34 hektare.
Dalam proses pengumpulan data primer di lapangan dilakukan dengan menggunakan teknik Diskusi Kelompok Terfokus atau Focus Group Discussion (FGD) dan Wawancara Mendalam. Data primer tersebut diperoleh dari dua kategori informan, yaitu ; informan kunci dan informan umum. Para informan kunci itu terdiri atas Sonowi, pemimpin-pemimpin adat, tokoh perempuan, pemuda, kepala distrik dan kepala kampung. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui laporan-laporan penelitian sebelumnya dan tulisan-tulisan lainnya tentang aspek-aspek sosial budaya dan hak tanah adat pada suku Moni di Intan Jaya. Data sekunder tersebut di jaring di Perpustakaan Wilayah Provinsi Papua, Perpustakaan Universitas Cenderawasih dan perpustakaan pribadi dengan menggunakan teknik studi dokumentasi dan studi pustaka.
Keberhasilan pengumpulan data dan penulisan buku ini telah diselesaikan dengan baik karena dukungan berbagai pihak, oleh sebab itu, pada kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada, Pertama Bupati Kabupaten Intan Jaya yang telah memberikan dukungan sehingga buku ini dapat diselesaikan dengan baik. Kedua, Rektor Universitas Cenderawasih yang telah memberikan ijin melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat kepada tim dari Pusat Studi Masyarakat dan Budaya Papua untuk melakukan kajian ini. Ketiga, Para Informan yang terdiri dari Sonowi, tokoh adat, tokoh pemuda, tokoh perempuan, kepala distrik, kepala kampung dan aparat kampung lainnya serta pemerintah daerah di kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua, yang telah membantu kami dengan memberikan informasi atau data yang di butuhkan sehingga laporan ini dapat diselesaikan dengan baik.
Reviews
There are no reviews yet.