Merajut Mozaik Kebersamaan dalam Memutus Mata Rantai Pandemi Covid-19

Kajian Sosio-Kultural


Pandemi Covid-19 telah berlangsung lebih setahun dan menjadi realitas penyakit yang mengubah struktur sosial masyarakat, baik cara, kebiasaan, tata kelakuan, dan adat istiadat turut beradaptasi. Pinjam pendapat Syaifuddin (2020), secara sosiologis setidaknya pandemi Covid-19 terkonstruksi persepsi di masyarakat. Pertama, Covid-19 merupakan jenis penyakit yang berbahaya. Sejak ditemukan Covid-19 di Wuhan China, Covid-19 diyakini oleh para ahli kesehatan tidak begitu tinggi tingkat persentase kematiannya daripada virus lain seperti SARS dan MERS. Namun Covid-19 menjadi virus berbahaya karena tingkat penyebarannya sangat cepat dibandingkan dengan virus lain.

Itu terbukti dengan cepatnya penduduk di dunia yang terinfeksi Covid-19. Kedua, Covid-19 merupakan ancaman bagi berbagai sektor kehidupan. Selain kesehatan, Covid-19 turut mengancam kehidupan sosial, ekonomi, pendidikan, dan politik di berbagai negara. Pada aspek kehidupan sosial, hubungan sosial terbatasi, disorganisasi dan disfungsi sosial terjadi di masyarakat. Sementara pada aspek ekonomi, tingkat kemiskinan meningkat dan mekanisme transaksi perdagangan berbasis online. Sedangkan pada sektor pendidikan, model pembelajaran harus dilakukan jarak jauh secara daring. Pada kehidupan politik juga tidak lepas terkena dampaknya. Ego sektoral antar lembaga pemerintah dan politik dramaturgi untuk meraih simpati masyarakat menjadi fenomena dalam konteks politik di tengah pandemi Covid-19.

 

SKU: 9789795303152 Category: Tags: , ,

Detail

Editor

Sitti Nurul Alia Alwy, Skm, M, Kes

Tata Letak

Sapriady Putra

Desain Sampul

Sapriady Putra

ISBN

978-979-530-315-2

Halaman

xix + 524

Cetakan

I 2021

Penerbit

Unhas Press

Bahasa

Indonesia

Tentang

Ansar Arifin

Lahir di Makassar pada tanggal 27 Desember 1961. Saat ini bekerja sebagai dosen Antropologi FISIP pada Universitas Hasanuddin. Pernah Bersekolah di SD Santo Yakobus Makassar dan lulus pada tahun 1973. Kemudian melanjutkan ke SMP Negeri III Makassar dan lulus pada tahun 1981. Setelah itu, bersekolah di SMA Negeri III Makassar dan lulus pada tahun 1981. Melanjutkan studi pada Strata 1 pada Program Studi Antropologi Universitas Hasanuddin dan selesai pada tahun 1987. Kemudian melanjutkan ke jenjang magister pada Program Pengelolaan Lingkungan Hidup Universitas Hasanuddin dan selesai pada tahun 1991. Setelah itu, melanjutkan studi ke jenjang Doktoral pada Program Studi Sosiologi Universitas Negeri Makassar dan lulus pada tahun 2012.

Haslinda Baji Anriani

Lahir di Makassar pada 14 April 1964, bekerja sebagai dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Tadulako, Palu sejak 1993 hingga sekarang. Pernah belajar di SD Negeri 71 Rappojawa Makassar dan lulus pada tahun 1976. Setelah itu melanjutkan sekolah di SMP Negeri 7 Makassar dan lulus pada tahun 1979. Kemudian bersekolah di SMA Negeri 4 Makassar dan luluas pada tahun 1982. Setelah itu mengambil jurusan Sosiologi untuk Strata 1 pada Jurusan Sosiologi FISIP Universitas Tadulako dan Lulus pada Tahun 1988. Melanjutkan ke jenjang Magister Sosiologi pada Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin dan lulus pada tahun 2002. Kemudian melanjutkan studi ke jenjang Doktoral Sosiologi pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar dan selesai pada tahun 2012.

Muh. Alwy Arifin

Reviews

There are no reviews yet.

Be the first to review “Merajut Mozaik Kebersamaan dalam Memutus Mata Rantai Pandemi Covid-19”

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *