Gender dan Ketahanan Pangan Rumahtangga Pedesaan dalam Perspektif Parsonian

Rumahtangga sebagai unsur ketahanan pangan masyarakat adalah “sistem sosial” yang berinteraksi (adaptasi) dengan lingkungannya. Salah satu hasil interaksinya ialah  “terpenuhinya kebutuhan pangan rumahtangga”. Tetapi, dalam kenyataannya, interaksi itu tidak selalu menjamin keterpenuhannya.  Dari berbagai faktor yang berpengaruh termaksud, salah satu diantaranya ialah perbedaan tipe agroekosistem.

Rumahtangga pada tipe agroekosistem sawah (Kasus 1) mempunyai tingkat ketahanan pangan lebih tinggi dibanding rumahtangga tipe agroekosistem lahan kering (Kasus 2)  dan tipe agroekosistem pantai & pulau-pulau kecil (Kasus 3). Ini menunjukkan bahwa interaksi rumahtangga dengan lingkungan yang berbeda dapat menghasilkan tingkat ketahanan pangan yang berbeda pula. Perbedaan status ketahanan pangan antar tipe agroekosistem terutama disebabkan oleh perbedaan tingkat pendapatan, dayabeli pangan, ketersediaan pangan, dan distribusi pangan pada tingkat wilayah.

Pada tipe agroekosistem sawah (Kasus 1), lahan kering (Kasus 2) dan pantai dan pulau-pulau kecil(Kasus 3), berbagai variabel determinan yang  berpengaruh  signifikan terhadap pencapaian ketahanan pangan rumahtangga adalah ketersediaan pangan dan daya beli pangan/pandapatan (fungsi adaptasi), motivasi kerja dan motivasi konsumsi (fungsi pencapaian tujuan), pengetahuan pangan dan gizi, norma-norma pangan dan tingkat penerapan   teknologi (fungsi latensi).

Peranan anggota rumahtangga baik laki-laki maupun perempuan (Gender) dalam hal pencaharian nafkah (ketersediaan dan akses pangan) dan pengambilan keputusan (ketersediaan dan konsumsi) (Fungsi Integrasi)  mempengaruhi Status ketahanan rumahtangga pada Pada tipe agroekosistem sawah (Kasus 1), lahan kering (Kasus 2) dan pantai dan pulau-pulau kecil(Kasus 3).

Pada tiga tipe agroekosistem tersebut, fungsi adaptasi merupakan fungsi yang dominan mempengaruhi ketahanan pangan rumahtangga, sementara fungsi lainnya (pencapaian tujuan, integrasi dan latensi) pengaruhnya sebagai fungsi pendukung. Hal ini memperkuat pendapat Parson (1951) yang mengatakan bahwa pada sistem ekonomi (dalam hal ini ketahanan pangan sebagai salah satu bentuk sistem ekonomi) suatu masyarakat fungsi adaptasi merupakan prasyarat imperatif.  Ini berarti  bahwa fungsi adaptasi merupakan fungsi manifest  dan dominan pengaruhnya terhadap ketahanan pangan, sedangkan fungsi pencapaian tujuan, integrasi  dan adaptasi merupakan fungsi yang laten (pendukung) dalam  mempengaruhi ketahanan pangan rumahtangga (Merton, 1956).

SKU: 9789795304395 Category: Tags: , , ,

Detail

Tata Letak

Alem Febri Sonni

Desain Sampul

Muhammad Ihlasul Amal

ISBN

978-979-530-439-5

Halaman

xi + 260

Cetakan

I, 2022

Penerbit

Unhas Press

Bahasa

Indonesia

Tentang

Sitti Bulkis

Sitti Bulkis

Llahir di Camba, Kabupaten Maros pada Tanggal 29 Agustus 1961. Kini sebagai Guru Besar Sosiologi Pertanian pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian di Universitas Hasanuddin. Menjadi staf pengajar pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian UNHAS Sejak 1986. Penulis menyelesaikan Pendidikan Dasar di SD negeri I Camba pada Tahun 1972, Pendidikan Menengah Pertama diselesaikan di SMP Muhammadiyah Makassar 1975 dan Pendidikan Menengah Atas diselesaikan di SMA Negeri IV pada Tahun 1980. Pada Tahun 1985 menyelesaikan pendidikan di Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian UNHAS. Pada Tahun 1990 menyelesaikan pendidikan magister di IPB dan meraih doktor pada Program Studi Ilmu-Ilmu Pertanian Pascasarjana UNHAS Tahun 2004. Minatnya dalam bidang ketahanan pangan dan gender, telah dimulai sejak mengambil pendidikan magister pada tahun 1987 sampai sekarang, hal ini dibuktikan dari kegiatan penelitian dan pengabdian yang dilakukan sebahagian besar berhubungan dengan masalah ketahanan pangan dan gender. Dengan minatnya pada masalah gender, sebelum menjadi Ketua Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian UNHAS pada Akhir Tahun 2010, pada Tahun 2007-2010 dipercayakan menjadi Ketua Program Studi Gender dan Pembangunan pada Program Pascasarjana UNHAS. Buku Gender dan Ketahanan Pangan Rumahtangga Perdesaan dalam Perspektif Parsonian ini merupakan buku ke 3 ibu dari empat orang anak ini.

Reviews

There are no reviews yet.

Be the first to review “Gender dan Ketahanan Pangan Rumahtangga Pedesaan dalam Perspektif Parsonian”

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *