Dangke
Keju Tradisional Enrekang, Sulawesi Selatan
Dangke merupakan salah satu olahan pangan dari susu berupa keju tradisional khas Kabupaten Enrekang. Keju khas ini dibuat dengan cara menggumpalkan susu segar yang berasal dari kerbai, sapi, kambing, atau domba menggunakan getah pepaya atau bahan lainnya. Selain karena merupakan olahan tradisional, dangke memiliki keunikan lain dari sisi namanya. Dangke dikatakan berasal dari Bahasa Belanda dank u wel yang berarti terima kasih atau baik dan ada juga yang mengatakan kata tersebut dari Bahasa Jerman.
Kini, produksi dangke boleh dikatakan sangat potensial, mengingat meningkatnya jumlah volume impor keju pada tahun 2018. Ditambah lagi, ketersediaan bahan baku susu dan bahan penggumpal dari Indonesia ini berpotensi dikembangkan hingga kancah internasional.
Buku yang pembaca pegang ini, akan menggambarkan potensial dangke sebagai sebuah komoditi, nilai kajian gizi, perbandingan dangke dan keju, hingga prospek pengembangan dangke ke sepannya.
Detail
| Tata Letak | Muhammad Ihlasul Amal |
|---|---|
| Desain Sampul | Muhammad Ihlasul Amal |
| ISBN | 978-979-530-438-8 |
| Halaman | viii + 122 |
| Cetakan | I, 2022 |
| Penerbit | Unhas Press |
| Bahasa | Indonesia |
Tentang
Fatma Maruddin
Lahir di Ujungpandang, Sulawesi Selatan, 13 Agustus 1975. Telah menyelesaikan Pendidikan S1 (S.Pt.) di Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin (1999); S2 (M.P.) di Program Studi Sistem-sistem Pertanian Program Pasca sarjana Unhas (2003). (Dr) di Ilmu Peternakan, Fakultas peternakan Universitas Gadjah Mada. Penulis adalah dosen aktif pada Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin sejak 2005 hingga saat ini. Dan saat ini berada di naungan Laboratorium Bioteknologi Pengolahan Susu Fakultas Peternakan Unhas. Penulis banyak melakukan penelitian mengenai teknologi pengolahan susu, seperti pengolahan whey dangke sebagai minuman fermentasi dan edible film, kefir dan berbagai produk olahan susu lainnya.
Ratmawati Malaka
Dilahirkan di Kabupaten Selayar, 12 Juli 1964, menyelesaikan S1 Sarjana Kedoteran Hewan di Institut Pertanian Bogor Fakultas Kedokteran Hewan pada tahun 1987, dan Profesi Dokter Hewan pada FKH-IPB tahun 1988, menyelesaiakan program master di Miyazaki University Japan tahun 1997, lalu menyelesaikan program Doktor di Universitas Hasanuddin tahun 2005. Penulis menjadi guru besar pada tahun 2009 dalam bidang Teknologi Hasil Ternak khususnya Bioteknologi Pengolahan Susu. Penulis menjadi dosen tetap Fakultas Peternakan mulai tahun 1989 sampai sekarang.
Sudirman Baco
Dilahirkan di Bone tahun 1964, menyelesaikan S1 di Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin tahun 1988, menyelesaikan pendidikan master di Faculty of Agriculture di Miyazaki University Japan tahun 1995, dan menyelesaikan Program Doktor di Kagoshima University Japan tahun 1998. Penulis menjadi Guru Besar pada tahun 2005, bidang Pemuliaan Ternak Sapi dan Managemen.
Reviews
There are no reviews yet.